hanya desir angin berbaur gelisah lautan
telah kau tangkap. tak ada awan tak diam
bertasbih. gelombang berakar jauh pun tidak
mampu menangkapnya. melainkan sedikit
bukan luas terbentangnya lautan. kau bagai
badai tapi tidak juga seagung badaiNya
melumatkanku hingga luluh, lebur. bahkan
lautan juga tunduk sebagaimana badai
tidak terangkat maha segala mahaNya.
hanya titik aku di bawah titik mahabesarNya.
kau juga titik di atasku dan tidak juga terangkat
betapa ketiadaan dalam keAdaan hadirNya.
(Dewan Sastera, Februari 2008)